Sabtu, 31 Oktober 2009










X_G The Best

Sepuluh_G memank anak-anakbandel tp lw dinasehati pst nurut semua ak senang d.x_g rasa persahabatan erat,anaknya pda baek kadang usil jg..,lucu anaknya sery,asyikk.Pesan: Berjuang X_G tingkatkn prestasi Kalian Bwt orang tua,Bu yustina & temnd" bangga....

Kamis, 29 Oktober 2009

KEBUDAYAAN KOTA TARAKAN
Tugu Australia
Tugu australia merupakan salah satu bukti sejarah pergolakan politik perang dunia II di Tarakan , Berlokasi di jalan pulau Kalimantan Kp.Satu 5 km dari pusat Kota atau sekitar 400 meter sebelah timur Kantor Walikota Tarakan tugu ini dibangun untuk mengenang 225 tentara australia Bridge ke-26 devisi 9 yang gugr dalam peperangan pembebasan Tarakan dari tuga kesatuan Angkatan Darat, Angkatan Laut, Angkatan Udara, berasal dari negara bagian Victoria dan Australia Selatan. Banguna ini berbentuk persegi panjang dan pada awalnya monumen tersebut juga difungsikan sebagai tanda pintu gerbang memasuki komplek makam yang berada di bagian utara, Atas permintaan Pemerintah Australia seluruh makam di pindahkan ke negara asalnya.







Tugu Perabuan Jepang
Tugu perabuan Jepang terletak di jalan Markoni Gg.III dengan jarak 4 km dari pusat Kota Tarakan , tugu ini merupakan saksi sejarah kehadiran orang-orang Jepang ini berbentuk segi empat pipih di lengkapi dengan tulisan kanji. Tinggi bangunan 2 m, lebar 50 cm bagian dasarnya di buat tiga tingkatan di lengkapi dengan 2 lubang kecil berdiameter 5 cm hal terdapat tulisan kanji yang terdapat pada bagian depan sisi kiri tugu, bangunan persegi ini sebagai tempat upacara penguburan abu jenazah orang-orang Jepang yang meninggal, tugu ini di bangun tahun 1933, hal ini merupakan bukti sejarah awal kedatangan orang-orang jepang di Trakan yang kemungkinan sebagai pedagang dan selanjutnya Trakan di jadikan rute ekspansi tentara Jepang bagian Timur Indonesia pada masa Perang dunia II.




HARI Sumpah Pemuda yang kita peringati setiap tanggal 28 Oktober itu tidak muncul dengan sendirinya. Bila dilihat dari sejarahnya, Sumpah Pemuda dimulai ketika sekelompok pemuda merasa perlu ada sebuah perekat dan pemersatu agar bangsa kita lebih kuat untuk merebut kemerdekaan Indonesia.
Kongres Pemuda Indonesia
Sumpah Pemuda merupakan sumpah setia dari hasil rumusan kerapatan pemuda-pemudi Indonesia atau yang dikenal dengan Kongres Pemuda I dan Kongres Pemuda II. Nah, melalui kongres itulah kita bisa mengenal Sumpah Pemuda. Kongres Pemuda I berlangsung di Jakarta, 30 April-2 Mei 1926. Di kongres itu, mereka membicarakan pentingnya persatuan bangsa bagi perjuangan menuju kemerdekaan. Pada 27-28 Oktober 1928, para pemuda Indonesia kembali mengadakan Kongres Pemuda II dan tepat pada 28 Oktober, seluruh peserta membacakan Sumpah Pemuda sehingga momen bersejarah tersebut ditetapkan sebagai Hari Sumpah Pemuda.

Rumusan Sumpah Pemuda
Rumusan itu ditulis Mohammad Yamin di sebuah kertas saat mendengarkan pidato dari Mr Sunario pada hari terakhir kongres. Inti dari isi Sumpah Pemuda itu adalah Satu Nusa, Satu Bangsa dan Satu Bahasa. Inilah yang selalu menjiwai pemuda-pemudi Indonesia dalam merebut dan mempertahankan serta mengisi kemerdekaan Indonesia.

Isi Sumpah Pemuda
Pertama: Kami Putra dan Putri Indonesia mengaku bertumpah darah yang satu, tanah Indonesia.
Kedua: Kami Putra dan Putri Indonesia mengaku berbangsa yang satu, bangsa Indonesia.
Ketiga: Kami Putra dan Putri Indonesia menjunjung bahasa persatuan, bahasa Indonesia.

Tokoh yang terlibat
Banyak tokoh yang menjadi peserta dalam Kongres Pemuda I dan II. Mereka datang mewakili berbagai organisasi pemuda yang ada saat itu. Di antaranya ada yang menjadi pengurus, seperti Soegondo Djojopoespito dari Perhimpunan Pelajar-Pelajar Indonesia (PPPI) sebagi ketua dan wakilnya, RM Djoko Marsaid (Jong Java). Sementara Mohammad Yamin dari Jong Sumateranen Bond sebagai sekretaris dan bendaharanya Amin Sjarifuddin (Jong Bataks Bond). Mereka juga dibantu Djohan Mohammad Tjai (Jong Islamieten Bond), R Katja Soengkana (Pemuda Indonesia), Senduk (Jong Celebes), Johanes Leimena (Jong Ambon) dan Rochjani Soe’oed (Pemuda Kaum Betawi). Sumpah Pemuda pun kemudian menjadi senjata ampuh untuk merebut kemerdekaan dari tangan penjajah. Dengan semangat persatuan dan kesatuan bangsa, kesadaran para pemuda Indonesia saat itu pun semakin kuat karena mereka tidak berjuang sendiri. Maka tak heran, Sumpah Pemuda adalah salah satu tonggak sejarah kemerdekaan Indonesia.
(dat03)

Kamis, 10 September 2009

Friend Forever

because all i'm is just for you